Buku ini salah satu buku favorit saya. Judul bukunya "Why The Rich Are Getting Richer" bikin penasaran, dan waktu liat tulisan kalau buku ini ditulis oleh yang nulis Rich Dad Poor Dad dan ada tulisan international bestseller, saya semakin tertarik untuk baca. Saya kira buku ini serius banget, ternyata emang iya haha.. a little, serius tapi santai. Gini, jadi ketika baca buku ini, saya seperti sedang duduk dan mendengarkan orang bercerita. Buku ini tepat datang saat saya bingung apa yang harus saya lakukan setelah menempuh S1 dan kerja, lanjut kuliah magister atau kuliah profesi? Kalo lanjut sekolah lagi then what next?
Disini banyak fakta-fakta yang bikin saya kaget. Jadi disini diceritakan intinya tentang 2 pengeluaran terbesar yaitu hutang dan pajak. Waktu saya kuliah, saya belajar keduanya dan hal itu tepat di depan mata saya, tapi buku ini connected apa yang sudah saya tahu namun belum saya pahami. Beberapa notes yang saya ambil dari buku ini:
1. Don't work for money
Jangan bekerja untuk mendapatkan uang karena uang hanya memberikan short-cut to real wealth. Disini diceritain perjalanan sang author memanfaatkan utang dan pajak tanpa melanggar peraturan pemerintah dengan berinvestasi di bidang property yang tentunya menambah rasa penasaran saya buat belajar lebih serius lagi di keuangan. Orang kaya lebih berfokus pada aset daripada pendapatan, dan mereka menggunakan utang untuk mendapatkan serta menumbuhkan aset itu so it's not about what you make, it's about what you keep.
2. Perjalanan Tom Wheelwright, CPA yang berani dan pintar
Salah satu alasan saya suka banget sama buku ini karena di chapter awal buku ini, sang author menceritakan bahwa dia memiliki CPA bernama Tom Wheelwright yang berbeda dengan CPA lainnya, saya tertarik karena saya juga berasal dari akuntansi dan saya ingin terjun lebih dalam dibidang tersebut namun masih kehilangan arah untuk menentukan langkah apa lagi yang bisa saya consider untuk ambil setelah ini. Lebih menariknya lagi diceritain dengan detail tentang perjalanan Tom dari mulai kuliah sambil kerja, kemudian kuliah lagi, kerja lagi dan seterusnya sampai bisa menjadi CPA yang hebat dan ahli strategi pajak dan bertemu dengan si author yang bikin saya terinspirasi dan pandangan saya menjadi lebih jelas. Disini saya mulai membuka pikiran bahwa masih banyak yang bisa diexplore dari akuntansi dan keuangan, dan akuntansi ternyata tidak se-membosankan itu karena kalo sudah ngerti, bener-bener ngerti, cara make ilmu nya bikin kita bisa bertahan hidup di dunia yang keras ini *alah. Buku ini buku tentang keuangan pertama yang bikin saya impressed karena bukan cuma kasi teori tapi lebih to the point untuk relate dari teori ke praktik.
3. Jangan nyaman di zona nyaman
Di buku ini, ada 4 pembagian kuadran, yaitu E = employee, kemudian naik menjadi S = small business, kemudian naik lagi menjadi B = big business, dan yang tertinggi I = investor. Semakin tinggi kuadran, semakin banyak halangan dan resikonya, akan ada banyak peristiwa menyakitkan di sepanjang jalan untuk naik kuadran, namun akan semakin besar return nya. Author menggambarkan mayoritas orang sudah puas dengan kuadran E dan tidak memiliki plan B jika suatu saat kuadran E itu sudah tidak lagi bekerja. Ada juga kutipan author yang menyebutkan bahwa penabung adalah pecundang dan investasi terburuk adalah investasi uang tunai karena dunia bergerak terlalu cepat sehingga kita tidak bisa berdiam diri.
4. Kesalahan adalah kesempatan untuk pintar
Kesalahan adalah cara Tuhan untuk berbiacara kepadamu, "Bangunlah. Beri perhatian. Ada sesuatu yang perlu kau ketahui". Setiap orang harus melampaui kegagalan sebelum berubah dan berganti kuadran. Kegagalan adalah cara belajar di dunia nyata. Di dunia nyata, seseorang gagal sampai dia berhasil. Kabar baiknya, kegagalan itu akan menjadi guru terbaikmu. Kegagalan akan memberikan pelajaran tentang dirimu sendiri yang bahkan kau sendiri pun tak ketahui.
5. Kisah sang author dengan istrinya, Kim
Inilah kenapa saya bilang buku ini serius tapi santai. Ditengah pembicaraan tentang utang, pajak, dan cashflow yang bikin harus fokus, sang author menyelipkan cerita tentang dia dan istrinya yang belajar banyak, bersama-sama, dan pendidikan menjadikan pernikahan mereka semakin kuat. Ada banyak hal yang mereka bicarakan, diskusikan, dan pecahkan. Mereka tumbuh bersama, bukan tumbuh terpisah. Cerita ini membuat saya mengerti meaning of being together yang lebih dalam.
Di buku ini ada beberapa istilah "asing" keuangan yang sepertinya bikin bingung untuk yang bukan dari keuangan atau dari keuangan tapi belum dalam seperti saya, dan itu bikin buku ini terkesan seperti bacaan berat, Jadi harus aktif cari arti dari setiap kata atau kalimat yang nggak ngerti biar bisa nyambung ke topik berikutnya. Overall buku ini worth reading karena banyak kasi informasi-informasi baru yang jarang bisa didapetin di pendidikan keuangan biasa.
Saya juga sudah baca bukunya
BalasHapus